Karya: ABBAS
MUSTAN BHANSALI
Para Pemain
- COPET I
- COPET II
- COPET III
- COPET IV
- COPET V
- PAK KYAI
- ANAKNYA PAK KYAI
- JULAIHAH
- TEMAN-2 JULAIHAH
- SHUHAIB
- AMMAR
- HAMZAH
- ZUBAIDAH
- KHANSA’
- ABU JAHAL
- ISTRI ABU JAHAL
- ABU SUFYAN
- PARA PENGAWAL
Agenda Pertama
Lokasi pada sebuah dang yang sepi dekat sebuah masjid, pada sebuah perkampungan. terdengarlah beduk dipukul lalu disusul dengan suara azan nampaklah sekumpulan lima orang yang sedang berpesta dan berfoya-foya karena menikmati hasil rampokannya.
COPET III
Itu suara apa ?
COPET II
Suara orang adzan.
COPET I
Apa ? Suara orang edan ?
COPET II
Adzan, Goblok !
COPET I
Apa ? ( Meniling-nilingkan kepala
)
COPET II
Adzan, Tuli ?!
COPET I
Oh, orang adzan. ( Berfikir
sejenak ) Adzan itu apa sih ?
COPET IV
Adzan itu panggilan untuk
menjalankan sembahyang. Iya kan ? Benar kan ?
COPET V
Yoi ?! Bahasa kerennya kata orang
Arab, panggilan untuk Sholat. Gitu ?!
COPET I
Adzan ! Adzan ! Wah baru kali ini
aku dengar istilah itu. Kok, hampir sama, ya ? Adzan ! Edan !
COPET IV
Husss, dosaaa ! Dosa lho, kamu.
COPET V
Iye nih. Asal aja kalau ngomong.
COPET I
Lho, kok dosa ? Ini kan fakta ?
Kata adzan aku memang jarang mendengar. Lha, kalau kata edan mah itu sering
kudengar. Waktu aku masih di asrama.
COPET III
Wah, gaya ! Jadi kamu pernah
tinggal di asrama ?
COPET I
Jelas dong ! Dilihat tampangku
kan kelihatan.
COPET II
Mana sih asramamu ?
COPET I
Wah asramaku pasti ngetop !
COPET II
Lha iya, mana ? Dimana itu ?
COPET I
Di……mana, ya ? Kalau ngga salah
di Grogol.
KOOR
Oooooo, Grogol ? Pantas, Pantas.
( Sambil tertawa )
COPET I
Kenapa kalian saling tertawa, ha
? Kenapa, ha ? Kenapa ?
COPET III
Pensiunan wong edan ! ( Tertawa )
Bekas orang gila !
( Saling Tertawa ) Jebolan Rumah
Sakit Jiwa !
COPET I
Siapa yang pensinan orang gila ?
Siapa ?
COPET V
Siapa lagi kalau ngga kamu ?!
Okey Men ! ( Toss tangan dengan copet lain tapi ngga kena karena mabuk dan
saling Tertawa )
KOOR
( Sambil nyanyi ) Dia memang
gila. Pensiunan orang gila. Jebolan dari rumah sakit jiwa.
COPET I
Bangsat ! Bangsaaat ! Kenapa
kalian terus tertawa ? Sejak tadi kalian mengataiku gila ! Sekarang hilanglah
kesabaranku. Aku tidak terima. Tidak terima. Hey ! Kenapa kalian bengong ?
Kayak kambing congek ! Aku marah tahu ?! Marah !
COPET IV
Sungguhan atau nggak ?
COPET I
Sungguh.
COPET III
Wah, awas lho ! Dia marah
sungguhan !
COPET II
Gawat nih ! Kita bakalan dihajar
!
COPET IV
Kamu sih, gara-garanya !
COPET I
Ayo maju sini. Jangan
mundur-mundur begitu. Bisik-bisik lagi. ( konsentrasi ngeluarin jurus kayak
kesetanan ) Siapa yang tadi menghinaku, ha ? Kenapa sekarang takut ? Ayo sini
keroyok aku ! Kalau berani benjut kepalamu !
COPET V
( didorong-dorong oleh copet lain
) Entar dulu lah !
COPET I
Jangan kelamaan ! Ayo serang aku
! Lawan ! Aku ini keturunan Abu Jahal !
COPET V
Slowly men ! Easy ! Easy ! Hey !
Anak Onta ! Mendingan kamu berantem aja lawan berhala ! ( Mereka berantem tapi
Nyusruk ke tanah )
COPET I
( Tertawa terbahak – bahak dan
sedangkan lainnya malah heran )
COPET II
Lho, kenapa dia sekarang malah
tertawa ?
COPET III
Kumat, mungkin ? Kambuh sakit
edan atau ayan ?
COPET IV
( Copet I masih tertawa ) Kenapa
kau tertawa ?
COPET I
( Sambil terus tertawa ) Wah,
kenapa sekarang kalian menjadi manusia-manusia tolol ! Kenapa kalian mudah
sekali ditipu ?
COPET IV
Oooo… … Jadi kamu tadi tidak
marah !
COPET I
Buat apa marah ama temen ! Tadi
itu akting, men ?! Namanya juga calon pemain sinetron ! Tampang boleh !
Anjasmara, lewat ?! ( Copet lainnya meledek : Huuu … … )
Tiba-tiba datanglah para wanita
berkerudung sambil membawa bungkusan mukena dan sajadah untuk sholat
COPET V
Coi ! Coi ! Ada cewek men ?!
Mangsa datang !
COPET II
O, iya ! Waduh cantiknya !
COPET III
Yoi toski men ! Wah ini jangan
sampai dibiarin !
COPET I
Stop Nona ! Mau kemana nih ? (
Para wanita muslimah berhenti dan menatap komplotan satu persatu )
COPET II
Wah, tatapannya maut, nih ! Keder
juga aku !
COPET V
Kalau aku justru malah jatuh
cinta ! Oohhh … Bidadariku, inikah yang dinamakan cinta pandangan pertama ?
COPET IV
Alaaaa … pandangan pertama gombal
! Mabuk aja, sok puitis.
COPET I
Eit ?! nanti dulu. Nona cantik !
Pertanyaanku belum dijawab, kan ? Mau kemana bidadariku ?
COPET III
Udah, langsung aja ! Kita preteli
perhiasannya. Lalu kita perkosa rame-rame. Gimana ?
( Sambil mau nyolek pipi wanita
itu. Tapi keburu datang Kyai dengan anaknya )
KYAI
Ha … Ha … Ha … sungguh
pemandangan yang lucu. Lima ekor srigala kelaparan mencoba memangsa kelinci tak
berdaya. Sungguh tak seimbang.
WANITA MUSLIM
Pak kyai
KYAI
Minggirlah, Julaihah. Kalian
juga. Mereka bukan lawanmu. Dan mereka memang patut diberi pelajaran. ( Anaknya
Pak Kyai malah berkata “ lawan saya Ayah
“ )
COPET I
Siapa kamu ? Minggir ! Kalau
tidak, golokku akan merobek perutmu.
KYAI
Oke ! Aku tidak mau minggir.
Kalau memang penasaran majulah ! ( Anak Pak Kyai direbut dan mereka terjadi
perkelahian, Kyai dikerubuti, tapi tetap unggul )
COPET I
Aduh … ! Saya kapok pak Kyai !
COPET II
Aduh … Kepalaku benjut. Ampun !
COPET III
Jangan dipukuli lagi pak Kyai !
COPET IV
Saya juga kapok pak Kyai !
KYAI
Benarkah kalian sudah kapok ?
COPET V
Iya, Pak Kyai. Sungguh !
COPET IV
Yakin – ainul – yakin, Pak Kyai.
KYAI
Alaaah … pakai yakin ainul yakin
segala.
COPET IV
Diam-diam saya dulu pernah jadi
santri di pondok, Pak Kyai.
KYAI
Lho, kenapa sekarang kok
mbrandalan ?
COPET IV
Itulah pak Kyai, saya lari dari
pesantren gara-gara mencuri uang kiriman santri.
COPET II
Kalau saya dulu juga sering ke
Masjid, Pak Kyai. Terutama kalau bulan puasa. Saya ikut terawehan. Tetapi
terus-menerus saya sering nyolong sandal baru di Masjid.
KYAI
Masya Allah. Bejat sekali
kelakuanmu !
COPET V
Kalau almarhum kakek buyut saya
dulu seorang modin, Pak Kyai Suka mimpin kenduri, itu kata orang tua saya. Tapi
sayang, saya dilahirkan dalam rumah tangga yang berantakan. Bapak saya tukang
preman. Ibu saya seorang gelandangan.
COPET III
Orangtuaku pejabat. Suka ngembat
uang rakyat. Sekarang dipenjara sampai sekarat.
KYAI
Astaghfirullaah hal ‘adhiim !
Keluargamu sungguh dimurkai oleh Allah SWT.
COPET I
Kalau saya dilahirkan dari Bapak
yang percaya Tuhan Yesus tapi nggak pernah jenguk gereja setiap minggunya.
Sedangkan Ibuku beragama Islam cuma nempel di KTP aja.
KYAI
Masya Allah ! Sungguh sesat
perjalanan hidup kalian. Jauh dihadapan Allah tapi dekat dimata setan. Untuk
itu Tegakkan Sholat. Karena Sholat itu Tiang Agama. Sesungguhnya Sholat itu
mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sholat adalah Amaliyah Ibadah Pokok
yang diwajibkan untuk orang Islam. Kewajiban Sholat diterima Nabi Muhammad SAW
dari Allah SWT pada saat beliau melaksanakan Isra’ Mi’raj dan pelaksanaannya
diajarkan kepada beliau oleh Malaikat Jibril. Kisahnya seperti ini … … … !!!
ADEGAN KEDUA
SEJUMLAH SAHABAT BERKUMPUL DI
RUMAH DARUL ARQOM YANG SEDANG BERBINCANG-BINCANG TENTANG KABAR BAIK DARI
RASULULLAH SAW.
SHUHAIB
Alhamdulillah, kita semua sudah
beriman kepada Allah sebagai Tuhan Pencipta Alam Semesta dan Nabi Muhammad
sebagai Utusan Allah.
AMMAR
Benar, Shuhaib. keluarga kami
orang yang pertama masuk Islam meskipun kedua orangtua kami wafat karna siksaan
yang keji dari Bani Makhzum beserta Abu Jahal.
KHANSA’
Tawakallah, Allah pasti selalu
bersama kita, umatnya.
ZUBAIDAH
Dengan kekuatan Iman kita. Insya
Allah, kita akan hidup dalam lindungan Allah.
HAMZAH
( Tiba-tiba muncullah ) Salam
Umat Muhammad. ( Semuanya menjawab Salam )
SHUHAIB
Ada berita baik apa yang kau bawa
?
HAMZAH
Baru saja Muhammad, Rasulullah
bercerita tentang kebesaran Allah yang mengalami pada dirinya.
AMMAR
Kejadian apa yang telah dialami
oleh Rasul kita ?
HAMZAH
Pada suatu malam, Nabi Muhammad
diperintahkan oleh Allah untuk menjalani Isra’ dan Mi’raj dari Mekkah ke Baitul
Maqdis di Palestina. Terus naik ke langit ke tujuh dan Sidratul Muntaha.
Disitulah beliau menerima perintah langsung dari Allah tentang Sholat lima
waktu. Artinya, lima kali dalam sehari semalam seorang Muslim wajib mengerjakan
Sholat.
( Terdengar suara Surat Al Isra
ayat 1 )
AMMAR
Allaahu Akbar. Ini suatu
kewajiban yang harus kita sampaikan pada umat manusia yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya. Mari, sekarang juga kita berpencar dan laksanakan amanah ini.
( Semua sahabat Nabi Muhammad
pergi menyampaikan ajaran Sholat. Tapi ditengah perjalanan Ammar dihadang oleh
sekelompok Bani Quraisy dan Abu Jahal )
ABU JAHAL
( Tertawa terbahak-bahak ) Bawa
dia kemari ! Hai, Ammar ! Sungguh kau tidak tahu diri. Masih saja membuat
kekacauan. Tidak ingatkah Yasir dan Sumayyah, orangtuamu mati meninggalkanmu ?
ISTRI ABU JAHAL
Tidak usah beri ampun. Lebih baik
hunuskan pedang itu ke dalam perutnya. Dan robek saja mulut kotornya yg
mengatakan kebenaran ada di Muhammad. Demi Latta dan Uzza !
Bunuh saja semua orang yang
mengikuti jejak Muhammad.
ABU SUFYAN
Masih beranikah kau mengatakan
ajaran Muhammad yang paling benar. Dan Tuhan berhala kami adalah Tuhan yang
menyesatkan ?
AMMAR
Laa ilaaha illallaah. Muhammad
Rasulullah. Baru saja kami menerima perintah Allah, Tuhanku. Yang telah
disampaikan kepada Muhammad ketika perjalanannya ke langit ke tujuh dalam satu
malam. Kewajiban menjalankan Sholat lima waktu.
ABU JAHAL
( Tertawa ) Kebohongan Muhammad
apalagi yang diajarkan kepada manusia. Dengan menempuh waktu satu malam,
Muhammad sampai ke langit. ( Semua tertawa ) Mana mungkin bisa, dengan jarak
beratus-ratus mil Muhammad dapat menembus tujuh lapis langit.
ISTRI ABU JAHAL
Tidak masuk diakal. Kebodohan
orang saja yang dapat mempercayai hal itu. Apa dengan Onta yang dapat
menerbangkannya ? Jalannya Onta saja tidak cepat apalagi bisa terbang.
( Semua Tertawa ) Muhammad tidak
waras pikirannya. Sudah gila kelakuannya. Begitukah Nabi yang kau percayai,
yang tidak beres otaknya ?
ABU SUFYAN
Sudahlah, kau jangan mengada-ada.
Hentikan dan jangan membuat keonaran masyarakat kita yang masih percaya dengan
Latta dan Uzza sebagai Tuhannya. Apa tidak ada kapoknya Muhammad ? Nasibnya
sudah celaka. Cobaan dan pukulan yang berat secara bertubi-tubi menimpa
dirinya. Wafatnya Abu Thalib, pamanya dan Siti Khadijah, istrinya telah
meninggalkan untuk selamanya. Adapun kedatangannya di kota Thaif, bukan
sambutan baik yang diterima. Melainkan pengusiran dan lemparan batu yang
membuat luka-luka pada tubuhnya.
AMMAR
Meskipun begitu Muhammad adalah
Rasulku dan Allah tetap Tuhan yang Maha Esa. Dia lah yang menciptakan makhluk
hidup di alam semesta ini.
ABU JAHAL
Jahannam ! Masih saja kau
menyebut kebesaran Tuhanmu. Sungguh laknat, sebaiknya kau menyusul orangtuamu
yang tiada. Bawa dia keluar. Kita akan kubur dia hidup-hidup sampai dia
mengakui akan Tuhan kita, baru kita lepaskan. Seret dia dengan paksa. ( Ammar
meronta kesakitan karena siksaan Bani Quraisy ).
ADEGAN
KETIGA
KEMBALI KE ADEGAN PERTAMA KETIKA
KYAI / USTADZ MENCERAMAI PARA COPET UNTUK KEMBALI KE JALAN YANG BENAR.
KYAI
Begitulah kisahnya ! Peristiwa
Isra’ dan Mi’raj ini terjadi pada malam 27 Radjab tahun ke 11 sesudah Muhammad
diangkat menjadi Rasul. Kejadian ini disamping memberikan kekuatan batin kepada
Nabi Muhammad SAW dalam perjuangan menegakkan agama Allah. Juga menjadi ujian
bagi kaum Muslimin sendiri. Apakah mereka beriman dan percaya kepada kejadian
yang menakjubkan dan diluar akal manusia itu. Hikmah Allah memerintahkan Isra’
dan Mi’raj kepada Nabi Muhammad adalah untuk lebih menambah kekuatan iman dan
keyakinan beliau sebagai Rasul, yang diutus Allah ke tengah-tengah umat
manusia, untuk membawa risalah-Nya. Dengan demikian akan bertambahlah kekuatan
batin sewaktu menerima cobaan dan musibah serta siksaan yang bagaimanapun juga
besarnya, dalam memperjuangkan cita-cita luhur, mengajak seluruh umat manusia
kepada Agama Islam.
Itulah tanda-tanda kebesaran
Illahi dengan membawa hasil yang teramat penting kembali ke bumi, yaitu
kewajiban mendirikan Sholat lima waktu.
COPET I
Sungguh ajaib ya ! Itu baru
kejadian luar biasa !
KYAI
Pada mulanya kalian ini adalah
fitrah. Namun orangtuamu telah salah dengan menjerumuskan kalian ke jalan yang
tidak benar. Disamping kalian sendiri yang salah dalam memilih teman bergaul.
Nah sekarang sudah waktunya kalian bersihkan dari segala kotoran dan dosa
dengan kembali ke jalan yang benar. Mari kita sama-sama dirikan Sholat dan
menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.
JULAIHAH
( Terdengarlah suara Iqomat di
Masjid ) Suara Iqomah sudah berkumandang. Sholat berjamaah akan segera dimulai.
Mari Pak Kyai, kita segera menunaikannya.
TAMAT
Catatan:
Untuk mementaskah
naskah ini harap menghubungi penulis!!
ANAS BIN
MALIK
085238372675
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !